Kejadian 31

Konflik Akibat Materialisme

1 Februari 2023
GI Purnama

Paham materialisme--pandangan hidup yang mengutamakan materi dan mengabaikan nilai-nilai nonmateri yang tidak bisa dilihat oleh mata--telah ada sejak zaman kuno dan tetap ada sampai sekarang. Paham materialisme ini memicu munculnya berbagai tindak kejahatan serta sikap dan tindakan yang tidak pantas.

Anak-anak laki-laki Laban--yang tidak disebut namanya--merasa iri melihat kesuksesan Yakub dalam bekerja serta bergunjing dengan mengatakan bahwa Yakub telah mengambil harta milik keluarga mereka. Mereka tidak mau mengakui kenyataan bahwa kekayaan Yakub merupakan berkat TUHAN yang diraih melalui kerja keras. Sebagai seorang ayah, Laban tidak berpikir secara objektif! Tidak mungkin dia tidak mengerti bahwa Yakub harus bekerja keras untuk mendapatkan kekayaan yang ia peroleh. Sikap Laban memperlihatkan bahwa ia adalah seorang yang materialistis. Dia memandang Yakub sebagai objek untuk memperoleh keuntungan materi. Kenyataan bahwa Yakub adalah keponakannya sendiri tidak menjadi bahan pertimbangan, bahkan dia tidak mempertimbangkan perasaan kedua putri kandungnya--yaitu Rahel dan Lea--yang menjadi istri Yakub (31:14-16). Laban memperlakukan kedua putrinya seperti aset yang menjadi alat untuk meraih keuntungan, sehingga ia tidak mempertimbangan kepentingan kedua putrinya saat menentukan upah untuk Yakub. Yakub sampai mengeluh bahwa Laban telah sepuluh kali mengubah upah yang diberikannya kepada Yakub (31:6-9). Sekalipun Laban telah berlaku licik, karena anugerah Allah, perubahan yang dimaksudkan agar Laban mendapat keuntungan itu dipakai Allah untuk mendatangkan keuntungan bagi Yakub. Sikap Laban yang materialistis telah merusak hubungan Laban dengan anak menantunya. Saat Yakub merencanakan untuk kembali ke rumah orang tuanya, Yakub beserta rombongan keluarganya tidak pamit secara baik-baik, melainkan melarikan diri!

Sampai masa kini, materialisme masih menjadi sumber konflik dalam keluarga. Kita masih bisa menemukan konflik antar saudara atau antara orang tua dan anak--termasuk dalam keluarga Kristen--yang berebut harta sampai ke pengadilan. Peristiwa semacam itu merupakan kenyataan yang memalukan! Oleh karena itu, dalam sebuah keluarga Kristen, perlu sekali menghindari paham materialisme dan menanamkan nilai-nilai kristiani. Sebagai contoh, dalam sebuah keluarga Kristen, harus dihindarkan keyakinan bahwa segala masalah bisa diselesaikan dengan uang dan bahwa manusia hanya berharga bila memiliki banyak uang. Periksalah diri Anda! Bagi Anda, apa hal utama yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat diri Anda menjadi berharga: uang atau TUHAN?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design